Bahasa Arab merupakan bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan umat muslim. Bahasa Arab berbeda dengan bahasa - bahasa lain yang menjadi alat komunikasi di kalangan umat manusia. Ragam keunggulan Bahasa Arab begitu banyak. Umat Islam mencurahkan perhatiannya terhadap bahasa ini. Baik dengan mempelajarinya untuk diri mereka sendiri ataupun mengarahkan anak - anak untuk tujuan tersebut.
Di
masa lampau, bahasa Arab sangat mendapatkan tempat di hati kaum muslimin. Ulama
dan bahkan para khalifah tidak melihatnya dengan sebelah mata. Fashahah
(kebenaran dalam berbahasa) dan ketajaman lidah dalam berbahasa menjadi salah
satu indikasi keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya saat masa kecil.
Kenapa
kita harus mempelajari bahasa arab? ada beberapa alasan istimewa yang
mengharuskan kita untuk mempelajarinya,
- Bahasa Arab adalah bahasa Al Quran. Allah ta’ala berfirmandalam QS. Az Zukhruf ayat 3, yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menjadikan Al-Quran dalam bahasa Arab, supaya kalian memahaminya.” Sekarang, bagaimana kita bisa mengerti serta memahami isi alqur’an jika kita tidak mengerti artinya?
- Bahasa Arab adalah bahasa Nabi Muhammad dan bahasa verbal para sahabat. Hadits-hadits Nabi yang sampai kepada kita dengan berbahasa Arab. Demikian juga kitab-kitab fikih, tertulis dengan bahasa ini. Oleh karena itu, penguasaan bahasa Arab menjadi pintu gerbang dalam memahaminya.
- Susunan kata bahasa Arab tidak banyak. Kebanyakan terdiri atas susunan tiga huruf saja. Ini akan mempermudah pemahaman dan pengucapannya.
- Indahnya kosakata Arab. Orang yang mencermati ungkapan dan kalimat dalam bahasa Arab, ia akan merasakan sebuah ungkapan yang indah dan gamblang, tersusun dengan kata-kata yang ringkas dan padat.
Imam Asy-Syafi’i
mengatakan, “ Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih
paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konsep
Aristoteles.”
Secara
politis-internasional, bahasa Arab kini sudah diakui sebagai bahasa inter-nasional
dan digunakan juga sebagai salah satu bahasa diplomasi resmi di forum Perserikatan
Bangsa-bangsa. Beberapa negara non-Arab di dunia, seperti Malaysia, bahkan
sudah “mengakui” bahasa Arab di negaranya dan memberikan apresiasi berupa adanya
tulisan-tulisan berbahasa Arab di tempat-tempat umum.
Dalam hal
perkembangan situasi ekonomi global, bahasa Arab mengambil tempat dan peran
yang sangat penting. Itu ditunjukkan dengan semakin pentingnya kawasan Timur
Tengah, yang notabene mayoritas masyarakatnya berbahasa Arab, sebagai pusat
sumber daya energi dan mineral dunia. Berbagai kalangan di dunia yang berkepentingan
dan ingin membuka jalur komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah, harus
berpikir dan mengambil sikap bahwa mereka sangat membutuhkan penguasaan bahasa
Arab, sebagai “pintu masuk” komunikasi antarbudaya yang kemudian membuka jalan
bagi hubungan ekonomi, politik, dan sebagainya; sebagai contoh, Duta Besar
Jerman dan Duta Besar Belanda yang sekarang bertugas di Indonesia ternyata
mampu berbicara dalam bahasa Arab dengan lancar sekali.
0 komentar:
Post a Comment